Sejarah Singkat Anshar (Ansor) dan GP Ansor Indonesia

Anshar atau Ansar (bahasa Arab: الأنصار) adalah sebutan untuk suatu kaum yang menerima hijrah Nabi Muhammad dari Makkah menuju Madinah. Pada mulanya kota Madinah bernama Yatsrib. Sesampainya di Madinah, mereka menyambut beliau dan kaum Muhajirin dengan baik dan membantu perjuangannya. Hal ini karena sebelumnya telah ada sebagian penduduk Madinah yang mengunjungi Makkah untuk menjadi pengikut Nabi Muhammad (peristiwa Baiat Aqabah). Secara bahasa "Anshar" berarti "Penolong" dan Kaum Anshar terdiri dari Bani Khazraj dan Bani Aus.

Pada tahun 1931, Abdullah Ubaid dan beberapa pemuda NU menginisiasi organisasi bernama Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama PPNU. Organisasi itu dipimpin Abdullah Ubaid dan dinyatakan sebagai bagian dari NU. Waktu itu, PBNU masih belum memikirkan adanya organisasi pemuda sebagai sayapnya karena tokoh-tokoh mudanya waktu itu justru berada di kepengurusan PBNU semisal Abdullah Ubaid dan Thohir Bakri.

PPNU kemudian berubah pada tahun 1932 menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama PNU. Nama yang terakhir ini kemudian dikonsultasikan dengan salash seorang pendiri NU, Kiai Wahab

Hasbullah. Ia kemudian menukil ayat-ayat suci Al-Qurʼan yang mengisahkan kesetiaan sahabat Nabi, terutama di Madinah.

Penduduk Madinah tidak kecil pengorbanan dan pembelaan terhadap Nabi Muhammad dalam menyiarkan agama Islam. Mereka tampil menjadi benteng perjuangan Islam. Karena itu, Nabi kemudian memberikan penghormatan kepada mereka dengan menjulukinya sebagai ansor, berarti penolong.

Dari penjelasan Kiai Wahab itulah PNO menjadi ANO (waktu itu NU menggunakan ejaan lama yaitu Nahdlatoel Oelama). Dengan mengambil nama itu, ansor adalah organisasai yang berusaha menolong agama Islam.

Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan.

Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.

Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar” sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).

Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain:

  1. Ketua H.M. Thohir Bakri
  2. Wakil Ketua Abdullah Oebayd
  3. Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.

Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa dengan kemampuan dan kekuatan tersebut, GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempatkan posisi dan peran yang stategis dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Anshar

https://www.nu.or.id/fragmen/sejarah-berdirinya-gerakan-pemuda-ansor-7M83e

Edit Text:

Ja'far Awaludin (Bidang IT GP Ansor Ranting Bantrung)